Contoh Soal Materi Sistem Reproduksi Untuk SMP Kelas IX
Pertanyaan Game pertemuan 3
Pertanyaan Game Amplop A:
1. Gambar dan tunjukan bagian dari sperma!
2. Aku adalah kantong kulit yang bisa
melindungi testis dan berfungsi sebagai tempat bergantungnya testis, selain itu
juga akumengandung otot polos yang mengatur jarak testis ke dinding perut, aku
adalah...
3. Jika aku tidak dibuahi sperma aku akan
meluruh, kemudian aku akan keluar melalui.... dan tidak terjadi ....
4. Berikan contoh sistem kalender siklus
menstruasi 28 hari, dimana waktu ovulasi atau masa suburnya berada!
5. Aku sebagai tempat penyimpanan sperma
sebelum dikeluarkan melaalui penis. Dia merupakan saluran-saluran yang lebih
kecil dari aku, dan fungsinya sebagai tempat pematanan sperma. Siapakan Aku dan
juga Dia?
Jaw Jawaban:
2. Skrotum
3. Serviks, vagina dan Kehamilan
5. Vasdeferens dan Epididimis
Pertanyaan Game Amplop B:
1. Aku hani umurku 8 bulan kata ibu aku telah
memiliki alat reproduksi yang lengkap tapi belum berfungsi sepenuhnya, alat
reproduksinya akan berfungsi sepenuhnya saat telah memasuki masa pubertas, aku
tidak tahu nama-nama alat reproduksi yang dimaksud ibu saya, alat-alat
reproduksi tersebut yaitu...
2. Aku saluran elastis panjangnya sekitar
8-10 cm, aku juga selalu dilalui saat melahirkan dan menstruasi, siapakah aku?
3. Andi melihat tulisan di papan tulis
seperti ini: Vagina, Rahim, Skrotum, Serviks, vas deferens, dan Vesikula
seminalis. Andi tau itu merupakan alat reproduksi wanita dan laki-laki tapi
Andi bingung mana yang termasuk Alat reproduksi wanita dan laki-laki. Pisahkan
mana yang termasuk alat reproduksi wanita dan laki-laki!
4. Sebutkan dan jelaskan Hormon-hormon dalam siklus
menstruasi!
5. Aku ditakdirkan untuk mengalami siklus
menstruasi jika tidak terjadi fertilisasi. Dikatakan satu siklus itu jaraknya
antara menstruasi yang satu dengan menstruasi berikutnya, hari pertama aku
menstruasi dinyatakan sebagai hari pertama siklus menstruasi, siklus tesebut
terdapat beberapa fase, fase-fase apakah itu?
Jawaban:
1. Vulva, Vagina, serviks, rahim, tuba
fallopi dan ovarium
2. Vagina
3. Alat reproduksi wanita: Vagina, rahim dan
serviks
Alatr reproduksi pria: Skrotum, Vas deferens dan vesikula seminalis
4.
a. Gonadotropin Releasing
Hormone (GnRH)
Gonadotropin releasing hormone (GnRH) dikeluarkan dari hipotalamus yang
berdenyut di sepanjang siklus menstruasi. Agar siklus menstruasi berlangsung
normal, GnRH harus dikeluarkan dalam denyutan. Rata-rata, frekuensi sekresi
GnRH adalah satu kali per 90 menit pada awal fase folikular, meningkat menjadi
sekali per 60-70 menit, dan menurun dengan amplitudo yang meningkat selama fase
luteal. GnRH menginduksi pelepasan FSH dan LH, namun LH jauh lebih sensitif
terhadap perubahan tingkat GnRH.
b. Follicle Stimulating Hormone (FSH)
Follicle stimulating hormone (FSH) disekresikan oleh kelenjar pituitari
anterior dan sangat penting untuk pertumbuhan folikel sampai antrum berkembang.
Sekresi FSH mencapai puncaknya dan paling kritis selama minggu pertama dari
fase folikular siklus menstruasi. FSH menginduksi sekresi estrogen dan
progesteron dari ovarium dengan mengaktifkan enzim aromatase dan p450 dan
mengerahkan umpan balik negatif pada sekresi GnRH. FSH lebih lanjut menginduksi
proliferasi sel-sel granulosa dan ekspresi reseptor LH di sel-sel granulosa.
c. Luteinizing Hormone (LH)
Luteinizing hormone (LH) disekresikan oleh kelenjar pituitari anterior
dan diperlukan baik untuk pertumbuhan folikel praovulasi maupun luteinisasi dan
ovulasi folikel yang dominan. Selama fase folikular dari siklus menstruasi, LH
menginduksi sintesis androgen oleh sel-sel teka folikuli; merangsang
proliferasi, diferensiasi, dan sekresi sel-sel teka folikuli; dan meningkatkan
reseptor LH di sel-sel granulosa. Lonjakan LH praovulasi mendorong oosit
melakukan pembelahan meiosis pertama dan memulai luteinisasi sel-sel teka dan
granulosa. Korpus luteum yang dihasilkan kemudian memproduksi sejumlah
progesteron dan estrogen.
d. Estrogen
Estrogen dihasilkan pada ovarium dan sangat penting untuk pengembangan
antrum dan pematangan folikel Graafian. Estrogen berperan dominan pada akhir
fase folikular sampai sebelum ovulasi. Estradiol, estrogen yang paling ampuh
dan berlimpah, terutama berasal dari androgen yang diproduksi oleh sel-sel teka.
Androgen bermigrasi dari sel-sel teka ke sel-sel granulosa, di mana mereka
diubah menjadi estradiol oleh enzim aromatase. Sejumlah estradiol juga dapat
diproduksi melalui sintesis de novo oleh sel-sel teka. Tindakan estradiol
termasuk melakukan induksi reseptor FSH pada sel-sel granulosa, proliferasi dan
sekresi sel-sel teka folikular, induksi reseptor LH di sel-sel granulosa, dan
proliferasi sel-sel stroma dan epitel endometrium. Pada tingkat sirkulasi yang
rendah, estrogen mengerahkan umpan balik negatif terhadap sekresi LH dan FSH,
namun pada tingkat yang sangat tinggi estrogen mengerahkan umpan balik positif
pada sekresi LH dan FSH. Estrogen selanjutnya menginduksi proliferasi sel-sel
granulosa pengkonversi estrogen dan mensintesis reseptor estrogen, sehingga
menciptakan umpan balik positif untuk dirinya sendiri. Pada siklus endometrial,
estrogen menginduksi proliferasi kelenjar endometrium.Progestin
Progestin disekresi pada ovarium, terutama oleh folikel yang terluteinisasi. Tingkat progestin meningkat sesaat sebelum ovulasi dan memuncak lima sampai tujuh hari pasca-ovulasi. Langkah pertama dalam sintesis progestin membutuhkan enzim p450 dan dua bentuk sirkulasi progestin yaitu progesteron dan progesteron-hidroksi-17. Progestin merangsang pelepasan enzim proteolitik dari sel-sel teka yang pada akhirnya mempersiapkan ovulasi. Progestin lebih lanjut menginduksi migrasi dari pembuluh darah ke dinding folikel dan merangsang sekresi prostaglandin dalam jaringan folikel. Selama fase luteal, progestin menginduksi pembesaran dan peningkatan sekresi endometrium.
Progestin disekresi pada ovarium, terutama oleh folikel yang terluteinisasi. Tingkat progestin meningkat sesaat sebelum ovulasi dan memuncak lima sampai tujuh hari pasca-ovulasi. Langkah pertama dalam sintesis progestin membutuhkan enzim p450 dan dua bentuk sirkulasi progestin yaitu progesteron dan progesteron-hidroksi-17. Progestin merangsang pelepasan enzim proteolitik dari sel-sel teka yang pada akhirnya mempersiapkan ovulasi. Progestin lebih lanjut menginduksi migrasi dari pembuluh darah ke dinding folikel dan merangsang sekresi prostaglandin dalam jaringan folikel. Selama fase luteal, progestin menginduksi pembesaran dan peningkatan sekresi endometrium.
5. 1. Fase menstruasi
Fase menstruasi ini terjadi jika ovum
tidak dibuahi sperma, sehingga korpus
luteum menghentikan produksi hormone esterogen dan progesteron. Turunnya kadar
esterogen dan progesteron menyebabkan
lepasnya ovum dari endometrium yang
disertai robek dan luruhnya endometrium, sehingga terjadi pendarahan. Fase menstruasi ini berlangsung kurang lebih 5 hari. Darah yang keluar selama
menstruasi berkisar
antara 50-150 mili liter.
antara 50-150 mili liter.
1. Fase
pra-ovulasi
Fase pra-ovulasi disebut juga dengan fase
poliferasi. Hormon pembebas
gonadotropin yang dikeluarkan
hipotalamus akan memacu hipofise untuk
mengeluarkan FSH. FSH memacu pematangan folikel dan merangsang folikel untuk mengeluarkan hormon esterogen. Adanya esterogen menyebabkan pembentukan kembali (poliferasi) dinding endometrium. Peningkatan kadar esterogen juga menyebabkan serviks untuk mengeluarkan lendir yang bersifat basa. Lendir ini berfungsi untuk menetralkan suasana asam pada vagina sehingga
mendukung kehidupan sperma.
mengeluarkan FSH. FSH memacu pematangan folikel dan merangsang folikel untuk mengeluarkan hormon esterogen. Adanya esterogen menyebabkan pembentukan kembali (poliferasi) dinding endometrium. Peningkatan kadar esterogen juga menyebabkan serviks untuk mengeluarkan lendir yang bersifat basa. Lendir ini berfungsi untuk menetralkan suasana asam pada vagina sehingga
mendukung kehidupan sperma.
2. Fase
ovulasi
Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke 14.
Peningkatan kadar esterogen menghambat
pengeluaran FSH, kemudian hipofise mengeluarkan LH. LH singkatan dari
luternizing hormon. Peningkatan kadar
LH merangsang pelepasan oosit
sekunder dari folikel, peristiwa ini
disebut ovulasi.
3. Fase
pasca ovulasi Fase ini berlangsung
selama 14 hari sebelum menstruasi
berikutnya. Walaupun panjang siklus menstruasi berbedabeda, fase pasca-ovulasi ini selalu sama yaitu 14 hari.
berikutnya. Walaupun panjang siklus menstruasi berbedabeda, fase pasca-ovulasi ini selalu sama yaitu 14 hari.
Pertanyaan Game pertemuan 4
Pertanyaan Game Amplop A:
1. Sebutkan tahapan perkembangan embrio!
2. Aku sudah tampak pertumbuhan mata dan
telinga, usia berapakah aku...
3. Saya mendapatkn nutrisi dari induknya
melalui plasenta, fungsi plasenta yaitu...
4. Penyakit AIDS belum ditemukan obatnya
sampai saat ini, akan tetapi dapat dilakukan dengan cara pencegahannya,
yaitu...
5. Sebutkan 3 penyakit kelamin, gejala dan
akibatnya seperti apa!
Jawaban:
1. 1) Usia 4 minggu, sudah tampak pertumbuhan
mata dan telinga.
2) Usia 8 minggu, sudah terbentuk janin yang mirip dengan bayi,
mulai tampak tangan, jari tangan, hidung, dan kaki.
3) Usia 10 minggu, panjang janin lebih
kurang 6 cm dan sudah terlihat seperti bayi. Ukuran kepalanya lebih besar dari
pada ukuran badan
4) Usia 16 minggu, panjang janin telah mencapai 40 cm dan
memilliki organ yang sudah lengkap
5) Usia
40 minggu, janin sudah siap untuk dilahirkan.
2. Usia 4 minggu
3. a. Menyalurkan
zat makanan dari induk ke embrio
b. Mengalirkan zat-zat sampah dari embrio
ke dalam darah
c. Melindungi janin dari berbagai zat racun
atau kuman penyakit
4. a. Menghindari hubungan seks bebas dengan orang
yang menderika penyakit ini
b. menghindari hubungan seks dengan orang
yang pecandu narkoba
c. Mengadakan pemeriksaan laboratorium
terhadap orang yang akan mendonorkan darahnya
5.
Penyakit
|
Gejala
|
Akibat
|
Gonore
(kencing
nanah)
|
Pada perempuan
keluar nanah yang
berasal dari vagina
dan saluran
urine
|
Bermasalah pada saat
kehamilan dan proses
melahirkan.
|
Klamidia
(klamidiasis) |
Pada laki-laki akan
keluarnya nanah dari penis saluran
urine. |
Laki-laki: infeksi pada
testis |
Sifilis
(raja singa) |
Seperti halnya gonore,
tidak tampak gejala 70% perempuan, 10% pada
laki-laki. |
Perempuan: bermasalah
pada saat kehamilan. Laki-laki: masalah kebersihan. |
Pertanyaan Amplop B:
1. Bagaiman gejala orang yang terkena HIV?
2. Bagaimana proses fertilisasi?
3. Aku mempunyai janin telah mencapai 40 cm
dan memiliki organ yang sudah lengkap, usia berapakah aku...
4. Apa kepanjangan dari HIV!
5. Jelaskan apa perbedaan Spermatogenesis dan
Oogenesis!
Jawaban:
1.
Orang yang terinfeksi virus HIV
akan menderita sakit mirip seperti flu. Setelah ini, HIV tidak menyebabkan
gejala apa pun selama beberapa tahun. Gejala seperti flu ini akan muncul
beberapa minggu setelah terinfeksi. Ini sering disebut sebagai serokonversi. Setelah gejala awal menghilang, biasanya HIV tidak
menimbulkan gejala lebih lanjut selama bertahun-tahun (masa jendela). Ini
adalah tahapan ketika infeksi HIV berlangsung tanpa munculnya gejala. Virus
yang ada terus menyebar dan merusak sistem kekebalan tubuh. Pada tahapan ini,
Anda akan merasa sehat dan tidak ada masalah. Kita mungkin tidak menyadari
sudah mengidap HIV, tapi kita bisa menularkan infeksi ini pada orang lain. Lama
tahapan ini bisa berjalan sekitar 10 tahun atau bahkan bisa lebih. Jika
tidak ditangani, HIV akan melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi.
Dengan kondisi ini, Anda akan lebih mudah terserang penyakit serius. Tahap
akhir ini lebih dikenal sebagai AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Berikut ini adalah gejala yang muncul pada
infeksi HIV tahap terakhir: Noda limfa atau kelenjar getah bening membengkak pada
bagian leher dan pangkal paha, demam yang berlangsung lebih dari 10 hari, serasa
kelelahan hampir pada tiap saat, berkeringat di malam hari.
2. Fertilisasi manusia dimulai dengan siklus menstruasi wanita. Siklus ini
mempersiapkan tubuh wanita untuk pembuahan. Sekitar setengah jalan yang dilalui
siklus ini, tubuh wanita siap untuk memulai proses fertilisasi manusia. Pada
titik ini saat sel telur dilepaskan, atau berovulasi, ke dalam tuba fallopi.
Dalam tabung falopi ini fertilisasi akan berlangsung. Selama hubungan intim,
pria dapat ejakulasi, atau melepaskan air mani ke dalam vagina perempuan. Ada
sampai 150 juta sperma dalam air mani dalam ejakulasi tunggal. Sperma melakukan
perjalanan ke tuba fallopi untuk memenuhi telur, namun, sperma memiliki
beberapa tantangan besar di depannya untuk menyelesaikan perjalanan ini.
Misalnya, sperma harus menyelesaikan perjalanan ini dalam waktu 12-48 jam
menuju telur yang sedang berovulasi atau sperma akan mati. Hanya sekitar 85%
dari sperma tidak memiliki struktur dengan benar untuk perjalanan jauh ini. Hal
ini membuat sekitar 15% dari sperma akan menyelesaikan perjalanan menuju sel
telur. Sisa sperma lainnya akan mengikuti sinyal kimia yang diberikan oleh
fagina dan leher rahim, pembukaan rahim. Sinyal kimia akan memandu sperma
melalui lendir serviks yang membentuk lapisan uterus. Uterus juga dikenal
sebagai rahim dan di mana bayi akan berkembang setelah Fertilisasi. Hanya
sekitar 1.000 sperma yang tersisa. Setelah sperma berjalan sampai uterus,
menghadapi tantangan untuk memilih tuba fallopi yang benar. Ada dua saluran
telur, dan hanya satu berisi telur. Sperma yang memilih tuba fallopi yang benar
akhirnya akan mencapai sel telur. Proses ini, dari ejakulasi sampai sperma akan
mencapai sel telur, memakan waktu sekitar 20 menit. Hanya ada selusin sperma
yang benar-benar sampai ke telur. Sisa sperma yang lain mulai mengelilingi
telur, dan mereka berlomba untuk menjadi yang pertama dan satu-satunya untuk
benar-benar sperma membuahi sel telur. Setiap kepala sperma mulai melepaskan
enzim untuk memecah membran telur, lapisan luar telur. Setelah sperma pertama
menembus melalui membran telur, telur akan mulai memancarkan sinyal listrik.
Lihat, saya katakan listrik mengisi udara ketika dua menjadi satu! Sinyal
listrik akan memicu kantung kecil yang terletak tepat di bawah membran telur,
butiran kortikal, untuk melepaskan isinya ke ruang sekitar telur. Reaksi ini
akan mendorong sisa sperma lainnya kembali. Dalam waktu 48 jam, sisa sperma
lainnya akan mati. Ketika telur ditembus oleh sperma, membagi sekali lagi dan
hasilnya hanya dalam satu set informasi genetik. Telur bertemu dengan sperma,
dan mereka menggabungkan informasi genetik mereka bersama-sama. Ketika dua
bergabung, proses pembuahan selesai, dan telur yang dibuahi sekarang disebut
zigot.
3.
Usia 16 minggu
4. Human
Immunodeficiency Virus
5. Spermatogenesis adalah proses pembentukan dan pemasakan sperma.
sedangkan Oogenesis adalah proses pembentukan ovum.
sedangkan Oogenesis adalah proses pembentukan ovum.
0 Response to "Contoh Soal Materi Sistem Reproduksi Untuk SMP Kelas IX"
Posting Komentar