-->

LAPORAN PRAKTIKUM MEDIA DAN PERTUMBUHAN MIKROBA




Praktikum Ke              : 2
Judul Praktikum          : Media Pertumbuhan Mikroba
Tanggal Praktikum      :12 Oktober 2015
Tujuan Praktikum        :Mampu membuat media dasar untuk biakan mikroorganisma
A.    Landasan Teori
Medium adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran bahan makanan atau nutrien untuk menumbuhkan suatu mikroorganisme tersebut. Media berfungsi untuk menumbuhkan mikroba, isolasi, memperbanyak jumlah, menguji sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba, dimana dalam proses pembuatannya harus disterilisasi dan menerapkan metode aseptis untuk menghindari kontaminasi pada mediaMikroorganisme yang ingin kita tumbuhkan, yang pertama harus dilakukan adalah memahami kebutuhan dasarnya kemudian memformulasikan suatu medium atau bahan yang akan digunakan. Air sangat penting bagi organisme bersel tunggal sebagai komponen utama protoplasmanya serta untuk masuknya nutrien ke dalam sel. Pembuatan medium sebaiknya menggunakan air suling. Air sadah umumnya mengandung ion kalsium dan magnesium yang tinggi. Pada medium yang mengandung pepton dan ektrak daging, air dengan kualitas air sadah sudah dapat menyebabkan terbentuknya endapan fosfat dan magnesium fosfat (Hadioetomo, 1993)
            Alat yang akan digunakan dalam suatu penelitian atau praktikum harus disterilisasi terlebih dahulu untuk membebaskan semua bahan dan peralatan tersebut dari semua bentuk kehidupan.Sterilisasi merupakan suatu proses untuk mematikan semua organisme yang teradapat pada suatu benda. Proses sterilisasi dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu penggunaan panas (pemijaran dan udara panas); penyaringan; penggunaan bahan kimia (etilena oksida, asam perasetat, formaldehida dan glutaraldehida alkalin) (Hadioetomo, 1993)
            Faktor kesalahan pada saat memanaskan kaldu NA dan PDA diatas hot plate harus selalu diperhatikan supaya kaldu tersebut tidak terhampar dan perhatikan ketika menuang kaldu tersebut (NA dan PDA) supaya tidak keluar dari tempat wadah yang telah disediakan. Mencampur bahan-bahan, dilarutkan dalam air saling dan dipanaskan dalam hot plate supaya larutannya homogen. Menyaring dengan kertas saring untuk media agar penyaringan harus dilakukan dalam media panas. Menentukan dan mengatur pH. pH merupakan faktor yang sanggat mempengaruhi suatu keberhasilan dalam pembuatan media sehingga kondisi pH yang terlalu basa atau terlalu asam tidak cocok untuk dijadikan medium mikroba karena mikroba tidak dapat hidup dalam kondisi tersebut memasukan media kedalam Erlenmeyer dengan menggunakan kertas dan ditutup berfungsi agar pada saat diautoclave  media tidak basa (Dwidjoseputro, 1994).
            Jenis Media merupakan media yang menunjang kehidupan sebagai beberapa bakteri dan juga dapat membedakan berbagai kelompok bakteri.
1.      Media Difrensial
Merupakan media yang menunjang kehidupan beberapa bakteri dan juga dapat membedakan berbagai kelompok bakteri.Selain darahdigunakan berbagai penunjuk pH (pH indicator) sebagai pembeda, sebagai contoh: biru bromtimol, merah fenol, merah netral.
2.      Media selektif
Media ini penghambat pertumbuhan bakteri tertentu  dan juga membolehkan pertumbuhan bakteri tertentu. Media ini digunakan untuk mengisolasi bakteri tertentu. Sebagai bahan penghambat digunakan, Kristal violet, eosin v.bin metilen dan beriliant green akan menghambat bakteri gram (+).
3.      Media selektif dan difrensial.
Media ini bersifat selektif dan difrensial biasanya di gunakan untuk identifikasi.
4.      Media untuk Bakteri Anaerob
Seberpa bahan kimia dapat di tambahkan kedalam media untuk mengurangi kandungan oksigen dengan cara pengikatan secara kimia. Bahan tersebut adalah: Na thioglikolat,  cystcine, asam askobat
5.             Media penyebar
Media ini akan mempercepat pertumbuhan organisme tertentu cara ini digunakan bila diinginkan salah satu organisme tertentu di suatu biakan campuran bakteri. Pada umumnya media ini menggunakan bahan/zat hara yang serupa dengan habitat, mengisolasi bakteri tersebut.Zat hara yang ditambahkan kedalam media Nitrogen, karbon, vitamin dan faktor pertumbuhan garam mineral air (Hastowo, 1992).
            Selebihnya banyak bakteri tahan terhadap perubahan. Kecil pH dalam tentang pH (sampai) perubahan cepat memang mengakibatkan perubahan pada nilai pH intrasel yang mengakibatkan yang berlangsung singkat namun dalam waktu 10 menit nilai pH sebelumnya sudah di pulihkan kembali (Schlegel, 1994).
Mikroorganisme sebagai makhluk hidup sama dengan organisme hidup lainnya, sangat membutuhkan energi dan bahan-bahan untuk membangun pertumbuhannya, seperti dalam sintesa protoplasma dan bagian-bagisn sel yang lainnya. Bahan-bahan tersebut disebut nutrien. Untuk memanfaatkan bahan-bahan tersebut, maka sel memerlukan sejumlah kegiatan, sehingga menyebabkan perubahan kimia di dalam selnya. Semua reaksi yang terarah yang berlangsung di dalam sel ini disebut metabolisme. Metabolisme yang melibatkan berbagai macam reaksi di dalam sel tersebut, hanya dapat berlangsung atas bantuan dari suatu senyawa organik yang disebut katalisator organik atau biasa disebut biokatalisator yang dinamakan enzim. Untuk dapat memahami tentang nutrisi dan metabolisme ini, pengetahuan dasar biokimia angat dibutuhkan (Natsir dan Sartini, 2006).
 Medium adalah substansi yang terdiri atas campuran zat-zat makanan (nutrien) yang digunakan untukpemeliharaan dan pertumbuhan mikroorganisme. Mikroorganisme juga merupakan makhluk hidup, untuk memeliharanya dibutuhkan medium yang harus mengandung semua zat yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya, yaitu senyawa-senyawa organik yang terdiri atas protein, karbohidrat, lemak, mineral dan vitamin. Medium digunakan untuk melihat gerakan dari suatu mikrooranisme apakah bersifat motil atau nonmotil, medium ini ditambahkan bahan pemadat 50% (Ratna, 1990).
Peran utama nutrien adalah sebagai sumber energi, bahan pembangun sel dan sebagai akseptor elektron dalam reaksi bioenergetik (reaksi yang menghasilkan energi). Oleh karenanya bahan makanan yang diperlukan terdiri dari air, sumber energi, sumber karbon, sumber akseptor elektron, sumber mineral, faktor pertumbuhan dan nitrogen. Selai itu, secra umum nutrien dalam media pembenihan harus mengandung seluruh elemen yang penting untuk sintesis biologik organisme baru (Arfiandi, 2009).
Medium yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme harus sesuai susunannya dengan kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang bersangkutan. Beberapa mikroorganisme dapat hidup baik pada medium yang sangat sederhana yang hanya mengandung garam anargonik di tambah sumber karbon organik seperti gula. Sedangkan mikroorganime lainnya memerlukan suatu medium yang sangat kompleks yaitu berupa medium ditambahkan darah atau bahan-bahan kompleks lainnya (Volk, 1993).
Memformulasikan suatu medium atau bahan yang akan digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme di dalamnya harus memperhatikan berbagai macam ketentuan seperti jika yang ingin kita membuat medium untuk organisme bersel tunggal, biasanya air sangat penting sebagai komponen utama protoplasmanya serta untuk masuknya nutrien ke dalam sel. Pembuatan medium agar padat, digunakan agar-agar, gelatin atau gel silika agar merupakan media tumbuh yang ideal yang diperkenalkan melalui metode bacteriaological (Hadioetomo, 1993).




B.       Alat dan Bahan
Alat
Bahan
Neraca / timbangan
Alkohol 70%
Tabung reaksi
Aquades 100 mL
Labu erlenmeyer
Medium NA 2,8 gram
Rak Tabung

Batang pengaduk

Gelas Ukur




D.      Diskusi
1.      Apa yang terkandung dalam media NA?
Jawab: Dalam NA terkandung suatu campuran yang terdiri dari bahan organik kompleks yang didapatkan, serta mengandung karbohidrat yang berupa galaktan dengan kataran NA nya adalah 2,8 gram
2.      Mengapa menggnakan medium NA?
Jawab: Nutrient agar atau NA suatu medium yang berbentuk padat, yang merupakan perpaduan antara bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia, NA dibust dari campuran ekstrak daging dan pepton  dengan menggunakan sebagai pemadat, karena sifatnya yang mudah membeku dan mengandung karbohidrat yang berupa galaktan sehingga tidak mudah diuraikan oleh mikroorganisme. Dalam hal ini ekstrak beef dan pepton digunakan sebagai bahan dasar karena merupakan sumber protein, nitrogen, vitamin, serta karbohidrat yang sangat dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk tumbuhan dan berkembang
3.      Bagaimana mengetahui jika medium NA yang kita buat berhasil dan bisa digunakan untuk pertumbuhan mikroba?
Jawab: NA tumbuh jamur oada medium NA nya menandakan bahwa percobaan berhasil
4.      Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme?
Jawab: Menggunakan unsur hara yang hanya diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme dan mempunyai takaran osmosa tegangan permukaan pH yang sesuai dengan kebutuhan mikroba

E.   Hasil Pengamatan
z
F.   Pembahasan
            Pada Praktikum di gunakan media yang berbeda, perbedaan jenis media ini bertujuan untuk menumbuhkan mikroorganisme yang berbeda. NA digunakan untuk menumbuhkan bakteri sedangkan PDA untuk menumbuhkan kapang dan khamir.
Fungsi bahan yang digunakan pada medim NA:
a. Daging : sebagai sumber vitamin B mengandung nitrogen organic dan senyawa   karbon
b. Pepton : sebagai sumber utama nitrogen organic dan sumber nutrisi
c. Agar : untuk memadatkan medium NA (Hastowo, 1992).
Fungsi bahan yang digunakan PDA
d.  Kentang : sebagai sumber karbon (karbohidrat). Vitamin dan energy.
e.  Dextrose : sebagai sumber gula dan energy.
f.  Agar : untuk memadatkan medium PDA (Hastowo, 1992).
Pada hasil praktikum media PDA maupun NA berada pada fasa padat, hal tersebut karena keduanya menggunakan salah satu bahan untuk media yaitu Agar yang berfungsi untuk memadatkan medium NA maupun PDA (Hastowo, 1992).
Pada media NA (Nutrient Agar) digunakan ekstrak daging karena daging sebagai sumber vitamin B, mengandung nitrogen organik, dan senyawa karbon. Pada media PDA (potato dextrose agar) digunakan ekstrak kentang karena kentang sebagai sumber karbon (karbohidrat), vitamin, dan energy. Dextrose sebagai sumber gula dan energy, dan agar berguna untuk mendapatkan media PDA. Pepton sebagai sumber protein, karbohidrat, dan penghasil nitrogen. Dan diberi agar sebanyak pemadat media NA (Wahyuni, 2012)
Pada Nutrient Agar (NA), ekstrak daging sapi dan peptone digunakan sebagaibahan dasar karena merupakan sumber protein, nitrogen, vitamin, serta karbohidratyang sangat dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk tumbuh dan berkembang.Ekstrak daging sapi mengandung senyawa-senyawa yang larut di dalam air termasukkarbohidrat, vitamin, nitrogen organik dan juga garam. Peptone merupakan sumberutama dari nitrogen organik, yang sebagian merupakan asam amino dan peptidarantai panjang. Dalam hal ini agar digunakan sebagai bahan pemadat, karena sifatnyayang mudah membeku dan mengandung karbohidrat sehingga tidak mudah diuraikanoleh mikroorganisme. Media Nutrient Agar (NA) merupakan suatu media berwarnacoklat muda yang memiliki konsistensi yang padat dimana media ini berasal darisintetik dan memiliki kegunaan sebagai media untuk menumbuhkan bakteri.
Dalam pembuatan PDA disetiap prosesnya harus selalu steril, baik alat-alat yang digunakan untuk proses pembuatan haruslah steril. Contohnya: tangan, dalam proses ini tangan harus disterilkan oleh alkohol sebelum melakukan pembuatan PDA ini. Tujuannya yaitu agar PDA yang dibuat tidak ditumbuhi mikroorganisme yang tidak diinginkan. Media biakan adalah media steril untuk menumbuhkan mikroorganisme. Dalam pembuatan PDA, peranan agar-agar sebagai media tempat tumbuh dari jamur, sedangkan kentang yang mengandung karbohidrat berperan untuk memberikan energi bagi mikroorganisme (Maulana, 2014)
PDA digunakan untuk menumbuhkan atau mengidentifikasikan yeart atau kapang. PDA dapat juga digunakan enumerasi yeart atau kapang dalam suatu sample atau produk makanan. PDA mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu: terdiri dari 90% ekstrat kentang dan 2% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamar. Cara membuat PDA adalah mensorpensikan 39 gr media dalam luar air yang telah didestiliasi (Maulana, 2014)
G.  Kesimpulan
Dari praktikum pertumbuhan media ini dapat disimpulkan bahwa:
- NA (nutrient agar) medium yang digunakan sebagai pertumbuhan bakteri misalkan pada daging. PDA (potato dextrose agar) medium yang digunakan sebagai pertumbuhan jamur misalkan pada kentang
- Pembuatan medium dasar pada jamur yaitu PDA (potato dextrose agar) pada bakteri menggunakan medium (nutrient agar).
DAFTAR PUSTAKA
Siri Hadioetomo, Ratna, 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. PT Gramedia:Jakarta
Dwidjoseputro., 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan : Jakarta
Hastowo. Susyo. 1992. Mikrobiologi. Rajawali : JakartaSchtegel.
Hans E. 1994. Mikrobiologi Umum.Gajahmada University pers : Yogyakarta
Arfiandi, Media Pertumbuhan Bakterihttp://freebussines.blogspot.com, diakses pada 04 November  2015,
Hadioetomo, Ratna, 1990, Mikrobiologi Dalam Praktek, PT Gramedia, Jakarta.
Kusnadi, Peristiwati dkk,  2003, Mikrobiologi, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Natsir, Djide dan Sartini, 2006, Mikrobiologi Farmasi Dasar, Universitas Hasanuddin, Makassar.
Pelczar, 1996, Dasar-Dasar Mikrobiologi, Universitas Indonesia, Jakarta.
Ratna, 1993, Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek, PT Gramedia, Jakarta.
Volk dan Wheeler, 1993, Mikrobiologi Dasar Jilid 1 Edisi ke 5, Erlangga, Jakarta.




Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "LAPORAN PRAKTIKUM MEDIA DAN PERTUMBUHAN MIKROBA"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel